Respons Cepat Presiden dari Tanah Suci
Presiden Prabowo Subianto, yang sedang menjalankan kunjungan kenegaraan dan ibadah umrah di Arab Saudi, langsung memberikan instruksi tanggap darurat setelah menerima laporan tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Prabowo memerintahkan Basarnas dan seluruh instansi terkait untuk segera menyelamatkan penumpang dan kru kapal secepat mungkin. Koordinasi lintas lembaga pun dilakukan, termasuk pengerahan tim SAR dari Banyuwangi dan Surabaya.
Sorotan DPR dan Evaluasi Menyeluruh
Komisi V DPR RI turut angkat bicara, menyoroti lemahnya pengawasan pelabuhan dan kelayakan kapal sebagai faktor utama insiden. Ketua Komisi V DPR, Lasarus, menyebut akan memanggil Kementerian Perhubungan untuk meminta penjelasan dan mendorong investigasi menyeluruh. Anggota DPR lainnya, Irine Yusiana, menekankan perlunya audit sistem keselamatan pelayaran secara nasional, mengingat insiden ini merupakan yang ketiga dalam dua pekan terakhir di jalur vital Jawa-Bali.
Seruan Perbaikan Tata Kelola Transportasi
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan belasungkawa dan menyerukan perbaikan tata kelola transportasi laut. Ia menekankan pentingnya keselamatan penumpang sebagai prioritas utama dan meminta pemerintah melakukan mitigasi terhadap cuaca ekstrem yang kerap menjadi pemicu kecelakaan laut. Puan berharap insiden ini menjadi pelajaran penting agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang.